Rabu, 15 April 2009

MEMORY BULAN APRIL


MEMORY 4 APRIL

Mick 63mB3l2 712




Rintik-rintik hujan dimalam hari

Awal dari sebuah memori

Pertemuan yang kita inginkan

Dapat berjalan sesuai harapan



Terlintas dihatiku ketika melihat dirimu

Terpikir olehku ketika berada disampingmu

Terasuk jiwaku untuk mengatakan sesuatu

kau bagai bulan di malam itu



tatapan wajahmu padaku

membuatku tersipu

membuatku tak berdaya dihadapanmu

bahkan aku tak mampu mengatakan sesuatu



lebih dari tiga jam awal pertemuan kita

kita berbicara apa adanya

kau membawaku keruang jiwamu

terlintas harapanku disaat itu



setelah lama ku berlayar

tak kunjung kutemukan tempatku berlabuh

malam itu kuterhanyut dalam sebuah keadaan

membuatku bagai terdampar disebuah pulau



cukup lama kita bertukar pikiran

lama juga kita bertatapan

bahkan kita saling bergenggaman tangan

membuatku tak bisa menyimpang sebuah perasaan



waktu telah menunjukkan 12 malam

sudah seharusnya kita berpisah

berpisah untuk sementara

dan kubeharap esok kita bisa berjumpa



kau antarkan aku kerumahku

dan senyuman kuberikan sebagai tanda terima kasihku



4 bulan april

Kau ciptakan satu kenangan

Dengan sejuta harapan

Dengan sebuah impian


BATAS PENANTIANKU


BATAS PENANTIANKU

Mick 63mB3l2 712



Mengapa harus begini.

Tiada lagi kehangatan

Memang kusadari sekarang kau tinggalkan

Ku seorang diri



Bukan disengaja kau meninggalkan kusendiri

Tapi tuntutan kerja yang harus dipenuhi

Aku menyadari bukan sandiwara kasihmu untukku

Biarpun kau meninggalkan ku pergi



Ini batas penantianku

Karena aku lelah menunggumu

Rindumu adalah sedihku

Senyummu adalah tangisan kecil hatiku



Bukan irama pilu yang ingin kuterima

tapi cinta sejati yang ingin kucari

setelah setahun lebih pergi

tapi tak kunjung kembali




Catatan : Puisi ini Mick persembahkan untuk 712.


KAU DAN AKU



KAU DAN AKU

Buah Karya Mick 63mB3l2 712



Kau kumbang, aku kembang

Kau bulan, aku bintang

Kau mawar, aku melati

Kau bermuara dihati ini



Kau buku, aku pena

Kau baju, aku celana

Kau putih, aku hitam

Kaun selalu hadir dimalam yang kelam



Kau permaisuri, aku pengeran

Kau perawan, aku perjaka

Kau ratu, aku raja

kau akan selalu ku jaga


Senin, 13 April 2009

DIAM-DIAM KUSIMPAN RASA




DIAM-DIAM KUSIMPANG RASA


Mick 63mB3l2 712


Pujaan hatiku

Kuingin kau tahu sesuatu

Denyut jantung didadaku bergetar karena kehadiran sosokmu

Diam-diam hati ini mengagumi dirimu bahkan menyayangimu



kuingin katakan sesuatu

Untuk pertama kali ku akui kau sangat berarti

Rasanya ingin sekali kuselalu dekat disisimu

Tak ingin pisah walau hanya sementara



Kasih

Kuingin tulis sebuah puisi

Yang pertama didalam hidup ini

Rindu-rindu menyiksa diri



Aku tak disampingmu sekarang kasih

Ada rasa kehilangan ketika kau tak lagi datang

Menemaniku dimalam-malam yang kelam

Kini kusadari sesuatu hal yang sangat berarti



Kasih, dahulu diam-diam aku mengagumi dirimu

Bahkan sempat menyayangimu

Kini, dimalam ini ketika kau tak berada didekatku

Kuingin sampaikan sesuatu bahwa aku mencintaimu



Palembang, 12 April 2009


ADA RINDU UNTUKMU


ADA RINDU UNTUKMU

Mick 63mB3l2 712


Kasih, kau begitu kusayangi

Di dekatmu ada kehangatan yang terasa

Di sampingmu ada senyuman berbau harapan

Kuteringat kenangan disaat pertemuan



Sekarang kau tak disampingku

Kau pergi meninggalkanku

Walau sementara namun aku tak mampu

Ada rindu disetiap kesendirianku



Satu bulan mungkin waktu yang lama

Namun aku akan terus mencoba untuk setia

Dan menjaga rasa yang kupunya

Walau ku tak tahu rasa apa yang kau punya



Kasih, ada rindu untukmu

Dari dalam hati kecilku

Akankah rindu itu sampai kepadamu

Yang kini tak disampingku



Ada rindu merasuk dikalbu

Membuat hatiku seringkali layu

Karena kehilangan sosok dirimu
yang sempat mengisi malam-malamku



Kapan lagi kuberterus terang

Kau begitu indah ketika kulihat dengan mata telanjang

Kasih, satu yang ingin kusampaikan

Ada rindu mencengkam lamunan



Palembang, 11 April 2009


Kamis, 09 April 2009

MENANTI JAWABMU





MENANTI JAWABANMU

Mick 63mB3l2 712




“Dengarkah kau akan seruan hatiku !.”
Yang selalu membayangi dalam kalbu
Yang telah membuatku terlalu lama menunggu




“Dengarkah kau !, apakah kau mendengarnya !.”
Perasaan yang tak mampu kutahan lagi
Hati yang terlalu lama menanti.




“Apakah kau mendengarnya !.”
“Aku Mencintaimu”
“Tapi mengapa !, mengapa kau membisu
Mungkinkah hatimu ragu




“Apakah kau mendengar seruanku !.”
Ku ingin jawaban darimu
Lelah menanti hal itu
Hatiku pun menanggung rindu

Selasa, 07 April 2009

KAU SELALU DIHATI


KAU SELALU DIHATI

Mick 63mB3l2 712

Tiada rasa bimbang didadaku

Yang telah memilih dirimu

Tiada rasa ragu dihatiku

Karena janjimu bersemi didalam kalbu



Padamu sang bintang

Padamu sang bulan

Ku ingin kau menjadi saksi abadi

Dimalam yang sunyi ini



Sambutlah hati dan perasaan ini

Yang selalu menjaga dan melindungi

Yang selalu setia menemani

Kasihku hanya untukmu, hingga akhir nanti


TAK INGIN MENCINTAIMU

TAK INGIN MENCINTAIMU

Mick 63mB3l2 712

Didepan mataku kau begitu indah
Seakan dirimu memancarkan sinar abadi
Yang menerangi ruang jiwa ini


Didekatmu aku begitu tenang
Seakan kuberada didalam ruang harapan
Kau membuatku melupakan masa lalu
Yang selalu membayang-bayangi kesendirianku


Kau duduk disampingku dimobil itu
Seakan sayangmu hanya untukku
Suaramu menentramkan hatiku
Yang sempat luka dimasa lalu


Kau genggam jemari-jemari tanganku
Begitu erat
Dengan penuh kehangatan
Dengan penuh perasaan


Sakitnya hatiku dahulu
Membuatku menutup rapat-rapat ruang hatiku
Yang sempat ternoda
Dan membekas dijiwa


Tapi, kini kau hadir
Menemani diriku, menerangi jiwaku
Membuatku membuang jauh-jauh masa lalu
Kini ku ingin membuka lembaran baru


Tapi aku tak mampu
Karena bayang-bayang masa lalu
Selalu menyelimuti hatiku disetiap kalbu


Aku begitu menyayangimu
Tapi aku tak ingin mencintaimu
Walaupun didalam hatiku kecilku
Aku menginginkah hal itu

Sabtu, 04 April 2009

Siapa yang Salah


SIAPA YANG SALAH


Mick 63mB3l2 712


Ketika yang terjadi tidak seperti yang diharapkan

Ketika yang dialami begitu menyakitkan

Banyak orang yang saling menyalahkan

Ketika yang tejadi di lapangan begiti menyedihkan


”Siapa yang disalahkan !.”

Apakah murni karena alam

Atau mungkin kelalaian manusia

Yang tidak bisa menjaga alam sekitarnya


Ketika tangis menyelimuti ibu pertiwi, air matapun tak terhenti

Kejadian yang sungguh diluar kendali

Tak ada lagi kini raut muka yang ceria

Yang ada hanya bayangan kesedihan, ketakutan dan penyesalan


”Siapa yang Salah !.”

Kini seruan itu yang selalu terucap dihati.

Dan menjadi masalah bangsa ini

Tidakkah mereka tahu semua itu adalah kuasa sang ilahi